Promosi Indonesia di Azerbaijan Terdengar Sampai Khachmaz

By Admin

nusakini.com--Akhir pekan lalu, terdapat even istimewa yang terjadi di Khacmaz. Jajanan khas Indonesia tampak mewarnai Festival Dolma Internasional Kedua. Tampak di anjungan Indonesia warna-warni makanan seperti bolu kukus, Pempek, lapis Surabaya dan Puding Gula Merah.

Warna-warni jajanan Indonesia tersebut tentu saja merupakan perlambang dari keberagaman Indonesia sendiri, dimana jajanan seperti pempek berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan Lapis Surabaya berasal dari Jawa Timur. 

"Masing-masing memiliki kekhasannya masing-masing sama seperti kekhasan dari berbagai daerah dan budaya di Indonesia," demikian disampaikan oleh Pejabat Fungsi Sosial Budaya Anggraeni Widiastuti. 

Antusiasme pengunjung tampak sangat antusias, tak henti-hentinya pengunjung memadati booth kecil KBRI Baku untuk bertanya tentang bahan baku kue-kue Indonesia, mengambil foto dari makanan tersebut dan mencoba kuliner Indonesia.  

Banyak sekali pengunjung yang memberikan testimoninya, yang menjelaskan bahwa mereka sangat suka kuliner Indonesia yang mereka coba di festival ini. 200 cup pudding gula jawa, yang dihidangkan dingin paling cepat ludes dalam sekejap. Cita rasa manis khas gula jawa Indonesia yang diolah menjadi pudding ini cocok untuk warga Azerbaijan yang menyukai makanan manis. 

Awalnya sebagian pengunjung ragu untuk mencoba kuliner Indonesia, karena ini adalah kali pertama mereka bahkan mengenal lebih jauh tentang Indonesia. Namun ketika sebagian pengunjung mengakui enaknya kuliner Indonesia, booth Indonesia semakin diserbu dan tak lama setelah acara penjurian selesai, hidangan yang disiapkan oleh Dharma Wanita ini pun ludes.  

Bagi Indonesia, ini merupakan kedua kalinya Indonesia berpartisipasi dalam festival ini. Sebelumnya Indonesia juga mengikuti festival dolma pertama yang dilaksanakan di Absheron. Festival Dolma Internasional merupakan festival makanan yang secara khas berupaya merayakan Dolma, makanan khas Azerbaijan yang pada umumnya berisi nasi yang dibungkus daun anggur.

Festival kali ini dilaknasakan dengan kerjasama Kementerian Budaya dan Pariwisata Azerbaijan, Otoritas Eksekutif Khachmaz , Pusat Kuliner Nasional Azerbaijan dan Asosiasi Makanan Nasional Azerbaijan. Festival kali ini diikuti 500 peserta dari 12 negara dan 50 wilayah di Azerbaijan. 

Bagi Duta Besar RI, Dr. Husnan Bey Fananie, MA, kesempatan kali ini merupakan kesempatan berharga untuk mempromosikan Indonesia ke wilayah Azerbaijan di luar Baku. Menurut Dubes RI, kesempatan ini meski bertema makanan merupakan kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia secara keseluruhan kepada bagian masyarakat Azerbaijan yang belum mengenal Indonesia sebelumnya.

"Banyak pengunjung yang setelah mencicipi jajanan Indonesia justru bertanya tentang Bali, dan potensi pariwisata Indonesia lainnya"demikian tambah Dubes RI. 

Sebelum festival dimulai, Dubes RI juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Kepala Otoritas Eksekutif Khachmaz, Shamsaddin Khanbabayev​ pada tanggal 14 Juli 2017, dimana Kepala Otoritas Eksekutif Khachmaz menyambut positif kerjasama dengan Indonesia, terutama dengan daerah-daerah di Indonesia. Kedua belah pihak berharap dapat segera menindaklanjuti pertemuan tersebut dengan langkah nyata, Distrik Khachmaz sendiri merupakan wilayah Azerbaijan yang ternama dengan produksi buah-buahan termasuk produk hasil buah- buahan seperti minuman kemasan rasa buah maupun cuka (vinegar). (p/ab)